Wednesday, April 29, 2015

Trus Kalau Beda Memangnya Kenapa

Katanya dia open minded gitu. Tapi anehnya karena aku beda dengan dia trus aku yang salah?

Hellooow. Open minded itu bukan kalau kamu ngelakuin satu hal yang beda trus orang lain harus mau ngerti. Masih lumayanlah kalau kamu berpikir bahwa itu berarti juga mesti bisa terima kalau orang lain gak bersikap seperti maunya kamu. Tetap santai dan menapaki jalan yang kamu pilih, meskipun orang beda pendapat.

Open minded itu kalau kamu tetap bisa senyum meskipun kamu dan aku beda pendapat. Open minded itu bukan ketika kamu menilai  aku sebagai kucing bodoh yang besar dalam kenyamanan, dan jadi anti sosial, trus kamu tambahi lagi dengan cenderung punya gangguan kejiawaan. Lalu ketika aku tanya kenapa, kamu bilang itu open minded, berpikiran bebas.

Kamu itu pancinya abu nawas tahu. Digantung di pucuk pohon sedangkan apinya jauh di bawah. Gak bakal matang. gak akan berfungsi seperti seharusnya. Karena aku gak bisa memahami bagaimana cara kamu memahami open minded itu dengan melihat cara kamu menterjemahkannya sebagai; Aku bebas mikir, bilang, buat sesuka aku. dan kamu harus nerima.

Kamu bilang apa juga aku gak perduli. Kamu, dia, mereka, cuma sekumpulan kode digital yang menjadi identitas di dunia maya, di social media. Kamu bahkan gak tahu apakah aku lebih suka Dee dibanding Ilana Tan, atau apakah bagiku es serut pakai sirup itu lebih enak dibanding es krim merek mahal, atau mana yang lebih aku suka antara Conan atau Naruto.

Kamu suka bergaul, dan kalau aku beda, memangnya kenapa?

Kamu bilang liburan itu jalan-jalan ke pantai, dan bagiku liburan itu adalah setiap saat aku bisa bergelung dalam selimut sambil membaca. Kalau aku beda dengan kamu memangnya kenapa?

Kamu bilang orang yang suka nyantai sambil ngayal itu pemalas, aku bilang mereka kreatif dan sedang mengasah pikiran. Kamu bilang aku sakit jiwa karena menganggap keramaian itu menyesakkan, aku bilang kamu pemerkosa hak orang. Kamu bilang cewe gak pantas minum kopi, aku bilang kamu seperti banci. Dan akhirnya kamu tanya kenapa aku selalu marah dalam percakapan kita.

Oh, Tuhan. Kapan kamu mau mengerti kamu itu bukan manusia yg open minded. kamu hanya merasa kamu open minded. Kamu tanya kenapa aku marah, padahal kamu melangkahi batas hak pribadiku. Kamu pemerkosa kenyamanan hidupku dengan segala sikap kata dan perlakuanmu yang merobek semua kehidupan pribadiku, yg bahkan kamu tidak tahu. Dan kamu masih bertanya kenapa aku marah?

Baiklah, aku ulangi sekali lagi. Bagiku socmed adalah tempat berteman dengan siapa saja yang aku mau trus mereka mau menerima pertemanan dgn aku yg apa adanya, dan bukan dengan siapa saja yang mau berteman dengan aku seperti maunya mereka.  Kalau aku menyukai privasiku tidak diganggu, dan lalu marah pada yang mengganggu, trus aku remove, adalah hak mutlakku. Itu Pasal 1, dalam aturan hidup socmedku. Pasal 2 nya sederhana, bunyinya: Bila ada yang marah soal pertemanan, kembali ke pasal 1.

Dan sekarang, sekali lagi aku tanyakan, Trus kalau beda, memangnya kenapa?

1 comment:

  1. keren sarinah
    Trus kalau beda, memangnya kenapa? :D
    Tulisannya gurih dan enak

    ReplyDelete