Tuesday, April 21, 2015

Aku Tidak Gila, Dia Itu Wempy, Temanku

Sumber Foto : logofury.com
Wempy tempatku bercerita. Setelah Kayla, Wempy yang paling tahu tentang diriku. 

Ketika Abi memutuskan menikah lagi, itulah saat pertama Wempy hadir. Dia menemani dengan penuh perhatian, mendengarkan segala sumpah serapah caci maki lalu akhirnya tangisan yang panjang selama berbulan-bulan.

Setelah itu Wempy selalu ada. Dia menemani ketika aku harus berhadapan dengan cemooh orang sekitar, padahal apa salah kami sehingga kami yang dicela. Wempy yang menguatkan ketika nilai ujianku jatuh, Wempy yang menemani dengan setia ketika Ummi semakin sibuk dengan toko dan usaha keluarga yang ditinggalkan Abi. Wempy juga yang menjadi tempat curhat ketika aku berperang dengan Ummi, soal memaafkan Abi, setelah Abi meninggal dunia, di rumah Nyak Soraya, istri keduanya.

Wempy yang menemani waktu aku kuliah. Waktu kesepian ditinggal teman kos. Waktu aku selalu merasa beda dengan pemikiran bahwa cantik mestilah identik dengan keseksian. Wempy yang menemani malam-malam penuh air mata ketika menonton sinetron korea, yang berseri-seri banyaknya.

Tapi Wempy bukan seorang teman yang bisa memberi solusi. Dia hanya mendengarkan. Karena Wempy memang hanya ada dalam benakku yang sering kacau balau tanpa sebab. Wempy hanya sosok imajiner yang muncul terinspirasi oleh sebuah film lama. 

Film tentang seorang peneliti, Sam Becket (Scott Bakula) yang terjebak dari satu tubuh ke tubuh lain akibat penelitian ilmiah yang kacau. Sam punya teman, sosok hologram, Al. Entah ide dari mana, aku menciptakan Wempy. 

Kak Fat, mahasiswi psikologi yang kost di rumah kami di Bogor, Yang membantu memoles Wempy menjadi lebih eksis. Menurut Kak Fat, aku membutuhkan cara menyalurkan semua beban, sedangkan menulis diary kurang ideal karena tidak secepat berbicara.

Sampai sekarang, aku masih sering bercerita ke Wempy. Duduk tenang, memejamkan mata, dan kami berbicara. Sebenarnya hanya curhat ke diri sendiri. Dan seperti biasa, Wempy tidak bicara. Dia hanya membuat aku bisa melihat masalah secara lebih jelas.

Sesungguh bersama masalah itu, terdapat penyelesaiannya. Itu kata Tuhan dalam Al Quran. Dan dengan bisa mengetahui masalahnya, yang jadi jelas ketika aku jujur pada diri sendiri, ternyata ide-ide penyelesaian itu muncul sendiri.

Makanya, aku sayang Wempy.  

No comments:

Post a Comment