Kamu, ya kamu
Yang tak tampan
Yang tak rupawan
Yang bukan bangsawan
Namun bersamamu, duniaku kaya
Matamu tak pernah menatapku
Namun ketika tatapmu terlabuhkan
Kamu melihat jauh, kebalik hatiku
Kamu, ya kamu
Yang tak menyembunyikan realitas
Akan hadirnya yg telah mengunci hatimu
Dan kejujuranmu, adalah permataku
Dalam dunia, dimana aku kehilangan nilai akal
Hanya paras, dan pesona
Hanya gelimang berlian dan anggur putih
Dan kamu melihat kebalik hatiku
Katamu membingkai hati bocah dalam diri
Yang berbilang waktu selalu menangis
Dalam sepi, dalam sunyi.
Tanpa kata.
Kamu, ya kamu
Yamg membuatku tahu
Aku ada dan berharga
Kamu, di balik dinding tinggi itu
Mungkin, tak akan terseberangi
No comments:
Post a Comment